ERIS, Subvarian dari COVID-19 varian Omicron

,

/


ERIS, Subvarian dari COVID-19 varian Omicron Tren kasus Covid-19 di Indonesia tengah mengalami kenaikan. Biang keroknya adalah subvarian EG.5 dan EG.2 atau yang biasa dikenal dengan sebutan Eris. Menurut data Surveilans dan Kekarantinaan Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, varian Eris ternyata sudah mendominasi Tanah Air sejak Juli hingga Agustus 2023, dengan persentase kasus positif sekitar lebih dari 20 persen.

Varian virus tersebut juga sudah menyebar di 6 provinsi di Indonesia, yakni Sumatera Utara, Kalimantan Selatan, Jawa Barat, Jawa Timur, Bali dan DKI Jakarta. Eris diketahui memicu peningkatan kasus di Amerika Serikat (AS) dan Inggris. Karena sudah ditemukan di 36 negara, Eris kini dalam pemantauan WHO.
Berdasarkan catatan Kemenkes, rata-rata tes harian Covid-19 hanya berada di kisaran 2 sampai 4 ribu tes sepanjang Agustus 2023. Angka tersebut jauh lebih rendah dari catatan Juli 2023 yakni di angka 5 hingga 6 ribu testing per hari. Sementara itu, Pemerintah Amerika Serikat tengah menyiapkan vaksin dosis terbaru untuk mengantisipasi penyebaran virus Eris. Pemerintah diimbau meniru langkah tanggap yang dilakukan AS terhadap penyebaran virus tersebut.

Berikut adalah Gejala Subcarian ERIS :
1. Sakit Tenggorokan
Virus penyebab Covid-19 paling sering menyerang saluran pernapasan, salah satunya di tenggorokan. Tak heran gejala ini pasti banyak dialami oleh pasien- pasien yang terpapar Covid-19.
Gejala yang sama juga dikeluhkan oleh pasien Covid-19 yang disebabkan subvarian EG.5. Tak sedikit juga dari mereka yang mengalami kesulitan menelan.

2. Batuk
Selain sakit tenggorokan, batuk juga jadi gejala yang umum dialami pasien Covid-19, termasuk di antaranya yang terpapar subvarian EG.5.
Batuk sebenarnya merupakan reaksi yang muncul dari tubuh ketika sistem kekebalan berusaha melawan virus yang masuk dan mengeluarkannya dari tubuh.

3. Pilek
Orang yang terinfeksi EG.5 juga mengalami pilek. Saat pilek terjadi, cairan yang keluar dari hidung akan lebih banyak. Tak sedikit penumpukan cairan ini membuat hidung jadi tersumbat.

4. Demam
Demam juga muncul sebagai salah satu gejala Covid-19. Demam merupakan reaksi saat sistem kekebalan tubuh berusaha melawan virus yang masuk ke tubuh.

5. Kelelahan
Selain demam, rasa lelah bisa dialami oleh pasien yang mengalami Covid-19. Kelelahan terjadi karena sistem imun tengah berusaha melawan virus yang masuk. Kondisi ini bisa sangat menguras energi. Selain lima gejala ini, beberapa pasien yang terpapar Covid-19 subvarian EG.5 juga ada yang mengalami sesak napas.

 

Sumber :
https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20231208204827-255-1034924/ini-5-gejala-covid-19-eris-eg5-yang-ngegas-lagi-di-indonesia
https://www.dpr.go.id/berita/detail/id/45993/t/Varian+Covid+Eris+Menyebar+di+RI%2C+Puan+Imbau+Faskes+Siap+dengan+Segala+Skenario

Post Tags:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *